Perbedaan antara lilin kedelai, parafin dan lilin lebah Bersih: Lilin kedelai dapat terurai secara hayati, sehingga cenderung lebih mudah dibersihkan daripada parafin jika tumpah pada taplak meja atau pakaian. Burning: Lilin lilin kedelai membakar lebih bersih dan lebih teliti daripada lilin parafin. Laporan "Daily Mail" Inggris: Banyak lilin parafin mengandung wewangian dan pewarna sintetis, yang ketika dipanaskan, memancarkan materi partikel berbahaya. Daur Ulang: Lilin kedelai tidak beracun, terbarukan dan dapat didaur ulang. Plus, Anda dapat menggunakan kembali lilin kedelai dalam wadah kaca. Wewangian: Karena lilin kedelai terbakar perlahan, memungkinkan mereka untuk melepaskan minyak esensial selama berjam -jam, dengan aroma ringan dan difus daripada aroma wewangian sintetis yang kuat dan ledakan. Lilin yang diturunkan dari tanaman dan bunga atau "aromaterapi" telah lama menjadi favorit. Biaya: Sementara lilin kedelai cenderung lebih mahal, mereka cenderung terbakar lebih lama. Saat Anda memperhitungkan waktu terbakar, lilin kedelai sering kali mengungguli nilai uang. Di atas meja makan: bahan kimia beracun yang dilepaskan oleh lilin parafin dapat membanjiri aroma makanan. Lilin lilin kedelai tanpa aroma terbakar lebih lama dan tidak mengganggu bau atau rasa makanan yang Anda nikmati. Dari perspektif keberlanjutan energi: tidak seperti parafin, yang diekstraksi dari minyak bumi yang tidak terbarukan, kedelai adalah sumber daya terbarukan. Dari perspektif energi, jika memungkinkan, pilih merek lilin yang menggunakan kedelai yang tumbuh secara berkelanjutan, seperti Linna. Kualitas Udara: Dibandingkan dengan lilin parafin, lilin lilin kedelai alami terbakar lebih penuh, tanpa asap hitam dan tidak ada residu. Ini memun
BACA SELENGKAPNYA